Asuhan Keperawatan Ansietas


Setiap orang mengalami perasaan cemas selama masa hidup mereka. Sebagai contoh, Anda mungkin merasa khawatir dan cemas duduk ujian atau memiliki tes medis atau wawancara kerja. Merasa cemas kadang-kadang adalah hal yang normal. Namun, bagi orang-orang dengan gangguan kecemasan umum (GAD), perasaan cemas jauh lebih konstan dan cenderung mempengaruhi kehidupan sehari-hari.

Asuhan Keperawatan Ansietas

DEFENISI


Perasaan yang tidak jelas dan ketidaknyamanan atau ketakutan disertai dengan respon otonom (sumber sering tidak spesifik atau tidak diketahui individu), yang dapat memberi repon subjektif terhadap stress. Stress adalah stimulus atau situasi yang menimbulkan distress secara fisik dan psikis pada seseorang.

 

Kecemasan mungkin hadir pada beberapa tingkat dalam kehidupan setiap individu, tetapi derajat dan frekuensi dengan yang memanifestasikan berbeda secara luas. Respon masing-masing individu memiliki kecemasan berbeda. Tepi emosional yang memprovokasi kecemasan untuk merangsang kreativitas atau kemampuan pemecahan masalah, yang lainnya dapat menjadi bergerak ke tingkat patologis. Perasaan umumnya dikategorikan menjadi empat tingkat untuk tujuan pengobatan: ringan, sedang, berat, dan panik. Perawat dapat menemukan pasien cemas di mana saja di rumah sakit atau lingkup masyarakat.

Tingkat Kecemasan

Beberapa teori membagi kecemasan menjadi empat tingkatan:

Kecemasan Ringan

Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan persepsi meningkat . Kecemasan dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas.

Kecemasan sedang

Pada tingkat ini bidang persepsi lingkungan menurun. Dan setiap Individu lebih fokus terhadap malah penting pada saat itu dan mengesampingkan hal-hal lain.

Kecemasan berat

Pada tahap ini Individu cenderung memikirkan sesuatu yang sangat kecil dan membesar besarkanya dan mengabaikan hal-hal lain. Individu tidak mampu berpikir realistis dan membutuhkan banyak arah, dalam rangka untuk berkonsentrasi pada maslah lain.

Panik

Pada tahap ini adalah persepsi yang sangat sempit , sehingga individu tidak bisa lagi mengendalikan diri dan tidak bisa berbuat apa-apa, meskipun diberi pengarahan / tuntutan. Dalam keadaan panik aktivitas motorik meningkat, penurunan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain tidak ada dan hilangnya pemikiran rasional.

Mendefinisikan Karakteristik

fisiologis:

Peningkatan tekanan darah, denyut nadi, dan pernapasan
Pusing, kepala ringan
Keringat
Sering buang air kecil
pembilasan
Sulit bernapas
Palpitasi
Mulut kering
sakit kepala
Mual / atau diare
kegelisahan
Mondar-mandir
Insomnia, mimpi buruk
Gemetaran
Perasaan tidak berdaya dan ketidaknyamanan

perilaku:

Ekspresi ketidakberdayaan
Perasaan tidak mampu
Menangis
Kesulitan berkonsentrasi
Bingung
Ketidakmampuan untuk memecahkan masalah
keasyikan

PENGKAJIAN

  • Kaji ulang riwayat klien untuk adanya stressor.
  • Catat gejala fisiologik dari ansietas klien
  • Tentukan tingkat anxieta klien
  • Tentukan respon kognitif klen
  • Observasi perilaku
  • Tentukan derajat distres klien terhadap keluarga
  • Tentukan strategi koping yang digunakan
  • Diagnosa Keperawatan
  • Gangguan Interaksi
  • Cemas
  • Koping individu tidak efektif
  • Kopng keluarga tidak efektif
  • Konflik keputusan
  • Gangguan pola tidur
  • Resiko kekerasan

 

Strategi Koping (-) stres

  • Mencari orang yang dapat membantu
  • Berusaha mendisiplinkan diri dan tekun
  • Melepaskan emosi yang kuat
  • Memikirkan pilihan da menggunakantehnk memecahka masalah
  • Melakukan olah raga fisik untuk melepaskan energi

Menggunakan tehnik relaksasi:

  • Mendengarkan musik
  • Mandi dengan air hangat
  • Meditasi

Hasil yang diharapkan

Pasien mampu mengenali tanda-tanda kecemasan.
Pasien menunjukkan mekanisme koping positif.
Pasien mungkin menggambarkan penurunan tingkat kecemasan yang berpengalaman.