Trigger Finger atau yang sering juga disebut dengan Jari Pelatuk merupakan suatu suatu gangguan sendi, dimana salah satu jari terkunci dalam posisi tertekuk.
Dalam istilah medis trigger finger disebut sebagai stenosing tenosynovitis atau stenosing tenovaginitis, yaitu ketika terjadi pembesaran pada persimpangan tendon dengan ligamen yang menghubungkan tendon ke tulang, sehingga mempersempit ruang antar selubung pelindung yang mengelilingi tendon jari.
Penyempitan tersebut menyebabkan tendon tidak bisa bergerak secara leluasa sehingga jari terkunci dalam satu posisi, tiba-tiba menjadi lurus atau tertekuk dalam sekejap, seperti pelatuk yang ditarik dan dilepaskan.
Pasien yang mengalami trigger finger dapat mengeluhkan rasa tidak nyaman, nyeri, hingga keterbatasan aktivitas
Penderita diabetes, asam urat, rheumatoid arthritis, dan orang yang bekerja atau memiliki hobi yang membutuhkan gerakan mencengkeram berulang memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami trigger finger.
Diagnosis trigger finger tidak membutuhkan pemeriksaan penunjang seperti laboratorium maupun foto ronsen. Dokter atau tenaga kesehatan akan menegakkan diagnosis berdasarkan riwayat medis dan pemeriksaan fisik.
Saat pemeriksaan fisik, dokter akan meminta pasien untuk membuka dan menutup genggaman tangan, memeriksa area nyeri, kehalusan gerakan dan ada tidaknya gerakan yang terkunci.
Pada beberapa kasus, trigger finger dapat membaik dengan sendirinya. Akan tetapi, jika diabaikan kondisi tersebut dapat memberat hingga jari yang terkena akan terkunci dalam posisi tertekuk secara permanen.
Penatalaksanaan trigger finger sangat bervariasi, tergantung pada keparahan dan lama kondisi tersebut terjadi. Tatalaksana yang dapat diberikan antara lain:
- Istirahat
Hindari aktivitas yang membutuhkan gerakan menggenggam dan mencengkeram berulang sampai gejala mereda. Jika Anda tidak dapat menghindari aktivitas tersebut, penggunaan sarung tangan dengan busa dapat membantu.
- Obat anti nyeri dan radang
Obat anti inflamasi non-steroid (OAINS) dan pereda nyeri seperti ibuprofen atau paracetamol, dapat menjadi solusi jangka pendek untuk membantu meredakan nyeri dan peradangan pada jari.
- Hand Splint
Dokter rehabilitasi medik dapat meresepkan splint atau alat bantu yang digunakan di malam hari untuk mempertahankan jari yang terkena dalam posisi lurus. Dalam posisi tersebut, tendon pada jari yang terkena dapat beristirahat.
- Latihan Peregangan dan lingkup gerak sendi
Latihan peregangan dan lingkup gerak sendi akan membantu mengurangi rasa kaku dan memperluas lingkup gerak sendi jari-jari.
- Terapi okupasi
Terapi okupasi diperlukan untuk memodifikasi aktivitas sehari-hari sehingga tidak membebani jari-jari dan tangan. Selain itu, pasien juga akan dilatih menggunakan jari-jari dalam aktivitas sehari-hari
- Extracorporeal Shock Wave Therapy (ESWT)
ESWT adalah tindakan terapi untuk menghilangkan nyeri dengan menggunakan gelombang kejut dari luar tubuh. Berdasarkan beberapa studi, ESWT dinilai mampu menjadi pilihan terapi selain pembedahan, untuk pasien trigger finger yang tidak merespon penatalaksanaan konservatif. ESWT mampu mendorong proses pemecahan molekul dan membantu menghilangkan jaringan yang rusak.
- Tindakan pembedahan
Apabila cara-cara diatas tidak efektif untuk mengatasi trigger finger, Dokter mungkin akan menyarankan tindakan pembedahan, untuk membantu mengurangi nyeri dan mengembalikan pasien ke aktivitas sebelum sakit.
Segera kunjungi Dokter apabila anda mengalami gejala-gejala seperti diatas. Dokter akan membantu menegakkan diagnosis dan memberikan penanganan lebih lanjut sesuai kondisi Anda.