Penyebab Tumbuhnya Pola Hidup Berlebihan


ILMUKESEHATAN.COM – Pola hidup yang berlebihan sangat identik dengan pemborosan dan tentu hal ini tidak baik. Bagi kalangan urban yang sudah biasa hidup mewah biasanya sangat sulit untuk menghindarinya. Baik itu boros dalam menggunakan harta atau sumber daya yang ada untuk kepentingan pribadi atau kelompok dengan tujuan bersenang-senang.

penyebab-tumbuhnya-pola-hidup-berlebihanAda beberapa penyebab seseorang hidup boros atau memiliki gaya hidup yang berleihan. Namun tidak semua orang yang memiliki uang hidup dengan gaya hidup boros semua tergantung dari pribadi masing-masing serta lingkungan yang mempengaruhi.

Hidup boros dipandang dari segi manapun merupakan perilaku tidak baik dan bisa berdampak negatif pada kehidupan maupun pola pikir seseorang.


Penyebab hidup boros atau berlebihan dalam pola hidupnya

 

Gaya Hidup

  • Mengikuti tren terkini merupakan tuntutan bagi sebagian orang. Tidak mengikuti tren gaya hidup maka bagi sebagian orang berarti suatu kesalahan.
  • Gaya hidup masa kini kadang selalu menuntut seseorang untuk selalu mengikuti berbagai tren yang terus berubah.
  • Hal tersebut menjadi salah satu penyebab hidup boros.
  • Gaya hidup bagi orang boros merupakan tuntutan. Model pakaian terbaru, gadget terbaru, atau tren kecantikan terbaru, merupakan hal yang harus dipenuhi oleh sebagian orang. Padahal perilaku tersebut dapat menjerumuskan seseorang pada rasa tidak pernah cukup.
  • Memenuhi keinginan untuk hidup sesuai gaya hidup pada zamannya boleh dilakukan, hanya saja tarafnya tidak boleh berlebih serta harus mengetahui batas-batas sesuai pendapatan yang diperoleh.

Kurangnya Perencanaan dalam Hal Keuangan

  • Orang yang hidup boros biasanya tidak memiliki rencana terhadap keuangan, pengeluaran, juga terhadap masa depan.
  • Orang yang hidup boros cenderung berkeinginan memenuhi kebutuhan masa sekarang, tanpa memikirkan dampak masa depan.
  • Orang tanpa perencanaan dalam hal apapun cenderung tidak mengukur pendapatan, tidak mengukur kemampuan yang dimiliki, serta tidak memiliki rambu-rambu dalam bertindak. Akibatnya, pendapatan yang diperoleh cenderung dihambur-hamburkan dan tidak memiliki antisipasi terhadap berbagai kemungkinan jika menghadapi krisis.

Tidak Bisa Mengendalikan Keinginan

  • Orang boros biasanya berlatar belakang pada banyaknya keinginan yang ingin ia peroleh. Keinginan tersebut berkaitan dengan pemerolehan sesuatu menggunakan materi.
  • Sayangnya, pemenuhan berbagai keinginan tanpa adanya pengendalian membuat seseorang berlaku boros karena baginya yang terpenting adalah keinginannya bisa terpenuhi.
  • Bagi seseorang yang pemboros, apapun keinginan yang menarik baginya harus dipenuhi dengan cara apapun. Hal tersebut dapat memicu pengeluaran berlebih bahkan ketika uang yang dimiliki sudah habis, ia akan mencari berbagai cara agar mendapat uang, dengan cara berhutang misalnya.

Tidak Pernah Bersyukur dan Tidak Pernah Merasa Puas

  • Seseorang yang tidak pernah merasa puas biasanya adalah orang yang jarang bersyukur. Apa yang sudah dimiliki selalu saja masih kurang dan merasa banyak hal yang masih belum terpenuhi.
  • Dalam hal pekerjaan, tidak pernah merasa puas mungkin merupakan hal positif karena dapat mendorong seseorang untuk bekerja lebih baik.
  • Namun, dalam hal pemenuhan kebutuhan atau gaya hidup, seseorang yang tidak pernah merasa puas akan berperilaku boros. Apapun yang dimiliki selalu terasa kurang, maka ia akan memperbesar pengeluaran agar keinginannya dapat terpenuhi. Itupun terkadang masih ada yang dianggap belum terpenuhi.

Mengutamakan Kebutuhan Tambahan dan Barang Mewah

  • Orang boros biasanya sering melupakan prioritas dalam pemenuhan kebutuhan.
  • Seringkali hal-hal yang sifatnya kebutuhan tambahan dan kebutuhan yang bersifat mewah diutamakan karena mengutamakan gengsi, sedangkan kebutuhan pokok justru dikesampingkan.
  • Ambil saja sebuah contoh. Seseorang anak dalam sebuah keluarga meminta dibelikan motor dan HP keluaran terbaru. Orang tuanya memenuhi dengan alasan kebutuhan dan gengsi. Padahal dari segi pendapatan, untuk membeli kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian, dan memperbaiki rumah saja keluarga tersebut bisa dianggap pas-pasan. Akibatnya, keluarga tersebut mencari pinjaman agar bisa membeli motor dan HP yang dimaksud.
  • Contoh tersebut merupakan salah satu bentuk perilaku boros. Keluarga tersebut tidak dapat memprioritaskan kebutuhan mana yang seharusnya dipenuhi terlebih dulu hanya karena alasan gengsi.