Wanita dengan Labia Minora Bergelambir


ILMUKESEHATAN.COM – Bergelambir erat kaitannya dengan kulit yang artinya kulit yang tergantung seperti kulit orang tua yang sudah tua rentah. Beberapa wanita mempertanyakan masalah ini pada dokter spesialis. Sebagian wanita masih tergolong muda belum juga menikah dan juga belum pernah melakukan hubungan suami istri namun kulit bagain labia minoranya panjang dan bergelambir menonjol keluar.

wanita-dengan-labia-minora-bergelambirBerdasarkan penelitian, sekitar setengah dari populasi wanita memiliki labia minor yang lebih panjang daripada labia mayor dibagian luar. Ini merupakan variasi normal dari tiap individu dan bukan suatu kelainan.

Labia mayora adalah bibir alat vital wanita atau dalam kedokteran disebut labia, merupakan dua pasang lipatan kulit yang mengelilingi alat vital. Terdapat dua tipe labia: labia mayora dan labia minora. Alat vital dengan kesan bergelambir bisa disebabkan oleh karena variasi bentuk dari bibir alat vital atau labia yang terletak pada bagian luar (“bibir luar alat vital wanita”), merupakan lipatan kulit tebal dimana rambut-rambut pubis tumbuh.


Sedangkan labia minora adalah “bibir dalam alat vital” yang terletak di sebelah dalam labia mayora. Tidak seperti labia mayora, labia minora terdiri dari lipatan kulit yang lebih halus dan tipis.

 

Karakteristik labia minora sangat bervariasi pada setiap individu, baik dalam warna, ukuran, atau bentuk secara keseluruhan. Labia minora Anda masih bisa dikatakan normal mengingat karakteristiknya yang sangat variatif. Masturbasi tidak penyebabkan perubahan dari labia minora Anda

Selain labia minor yang panjang, variasi lain adalah antara kiri dan kanan umumnya tidak simetris. Begitu juga warna dari labia minor ada yang berwarna lebih gelap, merah muda, dsb. Dalam memastikannya Anda dapat berkonsultasi langsung dengan dokter. Selama tidak disertai gejala lain seperti nyeri, gatal, keputihan yang banyak dan berbau, kemungkinan besar alat vital Anda dalam kondisi yang sehat. Untuk menjaga kesehatan alat vital  dapat Anda lakukan adalah:

  • Tidak memakai produk apapun pada alat vital kecuali sabun biasa. Penggunaan antiseptik, pengharum, dsb hanya akan menyebabkan kondisi pH (tingkat keasaman) alat vital berubah dan matinya bakteri normal sehingga memudahkan terjadinya infeksi. Selain itu penggunaan produk berbahan kimia dapat berpotensi terjadinya iritasi.
  • Berhubungan intim hanya pada satu pasangan.
  • Memakai pembalut dengan mengganti secara rutin saat haid.
  • Membasuh setelah BAB dengan tangan dari belakang, mengusap dari arah depan ke belakang untuk mencegah tersapunya kuman dari anus ke alat vital.
  • Tidak memakai celana terlalu ketat.
  • Mengganti celana dalam dan segera mencucinya bila telah lembab.
  • Membilas dengan air bersih setiap setelah BAK.