Inilah 4 Tipe PMS yang Mesti Anda Ketahui


ILMUKESEHATAN.COM – PMS atau Pre Menstrual Syndrome adalah suatu penyakit yang biasa dialami setiap wanita menjelang periode datang bulan. Biasanya, saat mengalami PMS, seorang wanita akan menjadi lebih sensitif dan mudah marah karena hal-hal yang tidak terlalu besar.

Pada umumnya, terdapat 4 tipe PMS yaitu tipe A, H, C, dan D jika dilihat berdasarkan gejala-gejalanya. Setiap tipe memiliki karakter dan gejalanya masing-masing. Sekitar 80 persen wanita yang mengalami gangguan PMS biasanya mengalami PMS tipe A, 60 persen tipe H, 40 persen tipe C, dan 20 persen tipe D. Seringkali, gangguan PMS yang dialami seorang wanita merupakan gabungan dari beberapa tipe PMS. Misalkan saja tipe A dan D yang bisa jadi dialami seorang wanita secara bersamaan.


PMS Tipe A (Anxiety)

 

PMS Tipe A ditandai dengan perasaan sensitif, saraf yang tegang, emosi yang labil, serta kecemasan yang berlebihan. Beberapa wanita bahkan ada yang mengalami depresi ringan pada saat menjelang periode menstruasi.

Gejala PMS Tipe A ini timbul diakibatkan adanya ketidak seimbangan hormon estrogen dan progesteron. Pada saat itu, hormon estrogen dalam tubuh terlalu tinggi dibandingkan dengan hormon progesteron.

PMS Tipe H (Hyperhidration)

PMS Tipe H biasanya ditandai dengan gejala endema atau pembengkakan, perut kembung, nyeri buah dada, pembengkakan tangan dan kaki, serta peningkatan berat badan sebelum haid. Pada umumnya, gejala ini juga dirasakan berbarengan dengan gejala PMS lainnya.

Pembengkakan yang terjadi ini diakibatkan karena berkumpulnya air pada jaringan di luar sel. Hal ini bisa disebabkan oleh tingginya asupan garam atau gula ke dalam tubuh.

PMS Tipe C (Craving)

PMS Tipe C ini ditandai dengan timbulnya rasa lapar dan keinginan untuk mengkonsumsi makanan yang manis. Beberapa wanita memiliki keinginan untuk mengkonsumsi makanan yang manis seperti es krim atau coklat ketika mendekati periode menstruasinya.

Namun, apabila wanita tersebut mengkonsumsi gula dalam jumlah banyak, biasanya dalam waktu sekitar 20 menit akan timbul gejala hipoglikemia. Gejala hipoglikemia ini menyebabkan timbulnya kelelahan, jantung berdebar, pusing, bahkan hingga pingsan. Umumnya, hipoglikemia dapat terjadi karena pengeluaran hormon insulin yang meningkat.

PMS Tipe D (Depression)

PMS Tipe D ini ditandai dengan gejala depresi, ingin menangis, lemah, gangguan tidur, pelupa, bingung, sulit mengucapkan kata-kata, dan lain sebagainya. Pada umumnya, PMS Tipe D ini muncul berbarengan dengan PMS Tipe A.

Kombinasi PMS Tipe D dengan PMS Tipe A ini dipicu karena adanya stres, kekurangan tirosin, penyerapan dan penyimpanan timbal dalam tubuh, serta kurangnya asupan magnesion dan vitamin B kompleks.